TERNATE– Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Ternate merilis data inflasi terbaru untuk bulan Juni 2025. Kepala BPS Kota Ternate, Harim Arrosid, menyampaikan bahwa inflasi bulanan (Month-to-Month) Kota Ternate mencapai 0,34%.

Angka ini menunjukkan adanya kenaikan harga barang dan jasa secara umum di Kota Ternate dibandingkan dengan bulan Mei 2025.

Menurut Harim, perhitungan inflasi di setiap daerah berbeda-beda, dan dari 150 kota yang dihitung inflasinya di Indonesia, Kota Ternate dan Halmahera Tengah merupakan dua daerah di Maluku Utara yang menjadi fokus perhitungan BPS Pusat.

Data inflasi ini dihitung selama periode satu bulan, dengan data Juni 2025 dirilis pada awal Juli 2025.Harim menjelaskan ada tiga jenis inflasi yang dihitung BPS:

* Inflasi Bulanan (Month-to-Month): Perbandingan harga pada bulan berjalan dengan bulan sebelumnya.

* Inflasi Tahunan (Year-to-Year): Perbandingan harga pada bulan berjalan dengan bulan yang sama di tahun sebelumnya.

Inflasi Kalender (Year-to-Date): Inflasi kumulatif dari awal tahun hingga bulan berjalan.

Tingkat inflasi tahunan (y-on-y) Kota Ternate pada Juni 2025 dilaporkan sebesar 2,14%. Hal ini mengindikasikan adanya kenaikan harga barang dan jasa secara umum di Kota Ternate sebesar 2,14% pada Juni 2025 dibandingkan dengan Juni 2024. Lebih lanjut, inflasi kalender (y-to-date) Kota Ternate hingga Juni 2025 tercatat sebesar 1,96%.

Analisis penyebab kenaikan inflasi dan komoditas penyumbang utama.
Harim mengidentifikasi bahwa kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi kontributor inflasi bulanan terbesar. Komoditas yang memberikan kontribusi inflasi paling signifikan meliputi:

* Ikan Malalugis: 0,21%
* Pesawat angkut udara: 0,19%
* Ikan Cakalang: 0,14%
* Ikan Tuna: 0,11%
* Ikan Sela (Ikan Tude): 0,08%

Kenaikan harga ikan, sebagaimana dijelaskan oleh Bapak Harim, disebabkan oleh kondisi cuaca yang kurang kondusif sepanjang bulan Juni, yang berdampak pada penurunan pasokan ikan di pasar. Beliau menambahkan, “Kenaikan harga ikan di pasar seringkali terjadi ketika kondisi cuaca tidak stabil.” Kata Harim, Selasa (2/7/2025).

Namun, Harim juga mencatat adanya komoditas yang mengalami penurunan harga atau menyumbang deflasi. Bensin menyumbang deflasi sebesar 0,05% karena adanya penyesuaian tarif, dan buah pisang juga menyumbang deflasi sebesar 0,05%.

Sementara itu, harga tiket pesawat yang sempat melonjak kembali normal, dan tembakau relatif stabil.

BPS Kota Ternate secara rutin mengamati dan mendata 330 komoditas setiap bulannya untuk menghitung angka inflasi ini.Namun demikian, Bapak Harim juga mengidentifikasi beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga, yang berkontribusi terhadap deflasi.

Penurunan harga bensin, akibat penyesuaian tarif, berkontribusi sebesar 0,05% terhadap deflasi, demikian pula buah pisang yang juga berkontribusi sebesar 0,05%.

Di sisi lain, harga tiket pesawat yang sebelumnya mengalami kenaikan, kini telah kembali normal, sementara harga tembakau relatif stabil. Sebagai informasi, BPS Kota Ternate secara berkala melakukan pengamatan dan pendataan terhadap 330 komoditas setiap bulan untuk menghitung angka inflasi.