TERNATE– Seorang perempuan di Kelurahan Marikurubu, Kecamatan Ternate Tengah, Kota Ternate, menjadi korban kekerasaa oleh pamannya sendiri. Korban diketahui bernama Nadia Munawar.

Peristiwa itu terjadi pada Rabu (16/7/2025) sekitar pukul 08.50 WIT di rumah korban di Torano. Kepada media ini, Nadia menceritakan kronologi kejadian bermula ketika ketua RT setempat datang berkunjung dan berbincang dengan ibunya.

“Pak RT lewat depan rumah, lalu mampir ngobrol dengan ibu saya. Saya juga ada di situ. Tiba-tiba paman saya, Kamel Tahir, datang mendekati rumah dan marah-marah ke ibu saya, sambil menunjuk wajahnya dan memaki dengan kata ‘munafik, tidak tahu diri’,” kata Nadia.

Melihat situasi memanas, Nadia merekam kejadian tersebut dengan ponselnya. Namun, sekitar pukul 09.04 WIT, pelaku semakin emosi dan berusaha merebut ponsel milik Nadia sambil memaksa agar video dihapus.

“Karena saya tidak mau hapus videonya, dia merampas HP saya sambil memukul. Pukulan pertama meleset, tapi pukulan kedua kena hidung saya sampai pecah dan berdarah,” ungkap Nadia.

Mirisnya, menurut Nadia, ketua RT yang berada di lokasi tidak berupaya melerai kejadian tersebut. Usai dianiaya, Nadia berlari keluar rumah dan langsung naik ojek menuju Polres Ternate untuk membuat laporan resmi.

Ia menambahkan, penganiayaan ini dipicu persoalan sengketa sertifikat tanah keluarga.

“Masalahnya soal sertifikat tanah. Sertifikat itu atas nama almarhum ayah saya. Paman saya mau ahli waris turun ke dia, padahal dia sudah tanda tangan surat hibah,” jelas Nadia.

Secara terpisah, Kasih Humas Polres Ternate AKP Umar Kombong membenarkan adanya laporan tersebut.