Maluku Utara– Pemerintah Provinsi  Maluku Utara (Pemprov Malut)  menunjukkan keseriusannya dalam memerangi bahaya narkoba bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Maluku Utara.

Bersama BNN Malut, Pemprov Malut melakukan Sosialisasi Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN), yang dilanjutkan dengan tes urine massal bagi para aparatur sipil negara (ASN).

Kegiatan strategis ini dipusatkan di ruang Bidadari lantai IV Kantor Gubernur, Sofifi, pada Senin (14/7/2025). Inisiatif ini merupakan wujud dukungan nyata terhadap Asta Cita Presiden serta visi dan misi Gubernur Maluku Utara untuk mewujudkan aparatur pemerintah daerah yang bersih dari narkoba.

Sekretaris Provinsi (Sekprov) Maluku Utara, Samsuddin A Kadir, menyampaikan apresiasi mendalam kepada jajaran BNNP Maluku Utara.

“Terima kasih kepada Jajaran BNNP Maluku Utara yang akan mengisi advokasi pada hari ini, tentunya kegiatan ini sangat amat diperlukan di tengah maraknya peredaran narkoba saat ini,” ujar Samsuddin usai mengikuti serangkaian sosialisasi dan tes urine.

Meskipun Maluku Utara tergolong memiliki jumlah penduduk yang relatif sedikit, Samsuddin menegaskan bahwa pengawasan peredaran narkoba tetap menjadi prioritas utama pemerintah.

Hal ini demi menyongsong Indonesia Emas 2045 yang bersih dari ancaman barang haram tersebut. Ia menekankan bahwa narkoba adalah musuh paling berbahaya untuk bangsa Indonesia dan harus dilawan secara bersama-sama.

“Sosialisasi ini sangat bermanfaat serta menambah wawasan dan harapan bagi seluruh pejabat dan pegawai di lingkungan Pemerintah. Selain itu dapat mencegah dan memberantas peredaran gelap narkotika baik di tempat kerja maupun di rumah,” imbuhnya.Kepala BNNP Maluku Utara.

Brigjen Pol Budi Mulyanto, menjelaskan bahwa sosialisasi P4GN ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo dan Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2020. Ia menyebutkan bahwa kegiatan ini menargetkan seluruh Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah untuk bertanggung jawab penuh serta mengajak kepedulian terhadap masalah narkoba.

Budi Mulyanto memaparkan kondisi memprihatinkan terkait peredaran narkoba di Indonesia yang telah menjangkau seluruh pelosok tanah air. Hal ini terjadi karena luasnya wilayah Indonesia dan banyaknya daerah yang luput dari pengawasan. “Memerangi narkoba bukan soal merusak generasi bangsa tapi merusak aspek sendi-sendi kehidupan,” tegasnya.

Data menunjukkan, sekitar 75 persen pengguna narkoba berawal dari rasa ingin mencoba, diikuti oleh rasa tidak percaya diri. Lebih mengkhawatirkan lagi, ganja dan sabu-sabu menempati posisi teratas peredaran di Kota Ternate.

“Kami mewanti-wanti bahwa prevalensi narkoba di Maluku Utara masuk kategori tinggi, jadi perlu tekad bersama memerangi peredarannya,” pungkas Budi Mulyanto, menyerukan kolaborasi seluruh elemen masyarakat untuk memberantas peredaran gelap narkotika. (*)