TERNATE-Salah satu unit gedung penting di Asrama Haji Transit Ternate, yakni Aula Raudah, kondisinya memprihatinkan dan terkesan luput dari perhatian kewenangan Provinsi Maluku Utara.

Pantauan awak media menunjukkan bahwa bagian depan pintu masuk Aula Raudah, plafonnya nyaris ambruk dan berlubang, bahkan sebagian ditutupi secara darurat dengan sarung hiasan.

Ironisnya, di area depan aula, terlihat sisa air hujan yang menetes dari plafon, membasahi lantai. Saat dikonfirmasi oleh Media Halaman-Sofifi.Id, Kepala Pengurusan Asrama Haji, Salmun Daud, berdalih kerusakan tersebut baru terjadi akibat angin kencang dan hujan yang menyebabkan kebocoran.

“kerusakan itu akibat ada angin kencang dan hujna sehingga sebabkan kebocoran,” Jelas Salmun, Kamis (10/7/25).

Namun, data dan pantauan lapangan menunjukkan fakta yang berbeda. Sejak tanggal 6 Mei 2025, tepatnya pasca pelepasan jamaah haji tahun 2025 oleh Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Utara, Sherly dan Sarbin Sehe di Aula Raudah, kondisi plafon sudah terlihat berlubang dan tercopot.

Ini berarti, kerusakan tersebut sudah terjadi selama dua bulan lebih tanpa adanya upaya pemeliharaan yang berarti.

Salmun Daud sendiri, saat ditanya apakah ada rencana perbaikan, kata dia agar jurnalis bertemu dengan Kbaid Kemenag Pemprov Malut.

“Jika untuk perencanaan perbaikan, nanti saja langsung ketemu sama Kabid di Kemenag

Provinsi Maluku Utara,” Ungkapnya tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.

Kondisi Aula Raudah yang seharusnya menjadi fasilitas vital bagi calon jamaah haji dan berbagai kegiatan keagamaan lainnya ini, mencerminkan kurangnya perhatian terhadap pemeliharaan aset daerah.