Keterbatasan data selama ini menjadi “lubang” dalam perencanaan pembangunan di Pulau Taliabu, Maluku Utara. Kini, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) setempat melakukan “operasi tangkap data” secara menyeluruh. Misi utamanya: membangun fondasi perencanaan yang kukuh agar infrastruktur, terutama jalan, tidak lagi mudah ambles dan rusak.

 

TALAIABU– Pemerintah Kabupaten Pulau Taliabu sedang dalam upaya membenahi fondasi paling dasar dari pembangunannya yakni Data.

Inisiatif ini berawal dari keprihatinan Bupati Pulau Taliabu, Sashabila Mus, yang mengungkapkan bahwa hampir seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) mengalami kendala serupa.

Ketiadaan data yang akurat menyebabkan perencanaan pembangunan berjalan tidak maksimal, ibarat membangun rumah tanpa blue print (Cetak Biru).

Menjawab tantangan ini, Dinas PUPR Kabupaten Pulau Taliabu kini memfokuskan diri untuk mematangkan kesiapan data. Kepala Dinas PUPR, Endro, dalam keterangannya kepada halamasofifi.id, menjelaskan bahwa pendataan yang dilakukan sangat komprehensif.

“Kami mendata mulai dari konstruksi tanah, kondisi jalan dan jembatan yang ada, aset pemerintah terkait infrastruktur, hingga aset lahan. Tujuannya satu, memastikan perencanaan pembangunan ke depan benar-benar sesuai dengan kondisi di lapangan,” ujar Endro, Rabu (24/09/2025).

Endro menegaskan bahwa langkah ini merupakan pelaksanaan feasibility study (studi kelayakan) untuk mendukung kesuksesan master plan pembangunan Taliabu.

“Untuk memastikan kegiatan di tahun depan berjalan dengan baik, kami saat ini melakukan pendataan dan memastikan ketersediaan data sebagai bahan penyusunan master plan pembangunan Taliabu,” tambahnya.

Yang menjadi sorotan utama dalam pendataan ini adalah kondisi kontur tanah Taliabu yang unik dan berbeda di setiap tempat. Variasi inilah yang seringkali menjadi biang kerok kerusakan jalan jika pembangunannya tidak tepat.

Dengan memiliki peta kontur tanah yang detail, Dinas PUPR berharap dapat menjawab tantangan pembangunan jalan yang tahan lama dan layak.

“Pembangunan jalan nantinya akan disesuaikan dengan kondisi tanah. Tidak lagi satu resep untuk semua lokasi,” jelas Endro.

Pendekatan ini diharapkan dapat menghemat anggaran dalam jangka panjang, karena infrastruktur yang dibangun akan lebih awet dan minim perbaikan.

Namun, sambil menunggu peta komprehensif itu selesai, langkah perawatan tidak berhenti. Endro menambahkan, dinasnya akan secara proaktif memeriksa jalan dan jembatan yang telah dibangun sebelumnya.

“Pemeriksaan ini penting untuk memastikan jika ada yang mulai rusak, maka perbaikan dapat segera dilakukan sebelum kerusakan menjadi parah. Ini adalah prinsip perawatan preventif yang jauh lebih efisien,” jelasnya.

Pendekatan ini menunjukkan perubahan pola pikir dari sekadar membangun menjadi memelihara. Dengan merawat aset yang ada kata Endro, dana yang lebih besar dapat dialokasikan untuk pembangunan baru yang benar-benar dibutuhkan, alih-alih habis untuk perbaikan berkala yang mahal.

Upaya Dinas PUPR Taliabu ini bagai menyelam sambil minum air. Di satu sisi, mereka mengumpulkan data untuk menyusun peta jalan pembangunan yang komprehensif (master plan). Di sisi lain, data spesifik tentang tanah langsung menjawab persoalan teknis yang selama ini menghambat.

Bupati Sashabila Mus menekankan, OPD, terutama OPD teknis seperti PUPR, harus mampu menjawab tantangan pembangunan di Pulau Taliabu dan mampu merumuskan semua visi misinya dalam kampanye yang telah dicanangkan untuk Taliabu yang lebih baik.

Jika komitmen ini konsisten, bukan tidak mungkin Pulau Taliabu akan segera memiliki infrastruktur yang tidak hanya membanggakan, tetapi juga benar-benar kukuh berdiri di atas fondasi data yang akurat.