HALMAHERA SELATAN– Sikap Kepala Sekolah (Kepsek) Sekolah Dasar Negeri (SDN) 25 Halmahera Selatan, Maluku Rsiwan Hamja, yang sering sibuk urus bisnis di Jakarta berdampak pada kepada kelancaran efektivitas sekolah dia bertugas.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, aktivitas pendidikan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 25 Halmahera Selatan diduga terhambat akibat ketidakhadiran Riswan Hamja selaku kepala sekolah.
dari sumber internal sekolah yang ditemui di Ternate, Riswan dikabarkan lebih fokus pada pengelolaan bisnis tambang batu bacan dan sering melakukan perjalanan ke Jakarta.
Sebagai Kepala Sekolah, Riswan Hamja memiliki tanggung jawab utama dalam memimpin dan meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah yang dipimpinnya. Beliau menyampaikan kekecewaannya.
“Kepsek SDN 25 Halsel Riswan Hamja itu sering abaikan tugas sebagai Kepala Sekolah dan pergi ke Doko mengurus tambang sebagai penunjang,” ujarnya.
Kata orang dalam dari SDN 25 Jiko, Mandioli Selatan, juga bilang kalau Riswan Hamja lagi sibuk ngurus tambang. Jadi, konsentrasi kepala sekolahnya jadi gak fokus, khawatir banget deh nanti kualitas pendidikan jadi turun.
“Kalau Kepala Sekolah sudah urus usaha tambang batu bacan, bagaimana kita berharap mutu pendidikan anak-anak kita bisa maju dan meningkat?” tutur warga tersebut.
Dia juga bilang, sekolah juga ngeluh soal dampak lain dari kepala sekolah yang tidak fokus. Gaji guru honorer, misalnya, katanya belum dibayar dua bulan, dari Mei sampai Juni. Ada lima guru honorer yang belum terima haknya.
Saat dikonfirmasi, Kepala Sekolah Riswan Hamja membenarkan bahwa dirinya sedang berada di Jakarta. Namun, ia tidak memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai tujuan perjalanannya.
Tinggalkan Balasan